Kamis, 05 Februari 2015

Dasa Awatara



Kali ini saya akan memposting tentang Awatara.

Dasa Awatara adalah sepuluh kelahiran Vishnu (Tuhan) ke dunia untuk menyelamatkan makhluk hidup dari bahaya besar. Vishnu adalah pemelihara alam semesta. Ketika alam semesta itu sendiri dalam bahaya, maka Vishnu akan lahir sebagai makhluk hidup untuk menyelamatkan seluruh ciptaan.

Berikut daftar nama Awatara:

1.            Matsya Awatara


Matsya Awatara muncul pada zaman Satya Yuga, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Satyabrata yang lebih dikenal dengan Waiwasta Manu (putra Wiwaswan, Dewa Matahari). Kisah tentang Matsya Awatara ini dapat disimak dalam Matsyapurana.

Suatu saat, Raja Satyabrata sedang mencuci tangan di sungai. Ia melihat seekor ikan menghampiri tangannya dan ia tahu bahwa ikan itu meminta pertolongan. Sang Raja pun membawa ikan itu ke istana dan merawatnya di sebuah kolam. Semakin hari, ikan itu semakin besar sampai memenuhi kolam. Kemudian ikan itu dipindahkan Raja ke kolam yang lebih besar. Namun, kejadian yang sama terus berulang-ulang. Melalui suatu upacara, diketahui bahwa ikan raksasa itu adalah kelahiran Dewa Vishnu. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa ikan tersebut dibawa ke samudra. Ikan itu kemudian menyampaikan bahwa dalam tujuh hari banjir bah akan melanda bumi dan memerintahkan sang Raja untuk membangun bahtera besar. Ia juga memerintahkan agar Raja nantinya harus mengisi bahtera tersebut dengan makhluk hidup yang berpasangan, serta membawa Sapta Rsi. Ikan tersebut juga berpesan agar setelah banjir tiba, bahtera tersebut agar diikat di tanduknya dengan naga basuki sebagai talinya.

2.            Kurma Awatara

Kurma Awatara muncul pada zaman Satya Yuga, mengambil wujud kura kura raksasa bernama Akupa. Pada saat itu, para Dewa dan Asura (Raksasa) mengadakan sidang di puncak gunung Mahameru untuk mencari cara mendapatkan Tirta Amerta, yaitu air suci yang membuat siapa saja yang meminumnya dapat hidup abadi. Narayana (Vishnu) bersabda, "Kalau kalian menghendaki Tirta Amerta tersebut, aduklah lautan Ksira), sebab dalam lautan tersebut terdapat tirta amerta. Kerjakanlah!"
Setelah mendengar perintah itu, para Dewa dan Asura pergi ke lautan susu (Ksirarnawa/Ksirasegara). Mereka memerlukan alat untuk mengaduk lautan tersebut. Di Pulau Sangka (Sangka Dwipa), terdapat Gunung Mandara (Mandaragiri) yang tingginya 11000 yojana. Sang Anantabhoga kemudian mencabut gunung tersebut beserta segala isinya. Setelah mendapat ijin dari Dewa Samudra, Gunung Mandara dijatuhkan ke laut Ksira sebagai tongkat pengaduk lautan tersebut. Seekor kura-kura (kurma) raksasa bernama Akupa yang merupakan penjelmaan Vishnu, menjadi dasar pangkal gunung tersebut. Ia disuruh menahan gunung tersebut agar tidak tenggelam.


Naga Basuki dipergunakan sebagai tali, membelit lereng gunung tersebut. Dewa Indra menduduki puncaknya agar gunung tersebut tidak melambung ke atas. Kemudian, para Dewa dan Asura memutar gunung Mandara. Para Dewa memegang ekornya, sementara para Asura memegang kepalanya. Setelah lautan diaduk, racun yang disebut Halahala menyebar dan dapat membunuh seluruh makhluk hidup. Dewa Siwa pun meminumnya sampai lehernya berwarna kebiruan (Nilakantha). Setelah itu, berbagai dewa-dewi, makhluk hidup, dan harta karun pun muncul.
Akhirnya Dhanwantari muncul membawa kendi berisi Tirta Amerta. Para dewa sudah mendapat banyak bagian, sementara Asura belum sedikit pun. Akhirnya para Asura merebut paksa Tirta Amerta untuk dimiliki. Dewa Vishnu kemudian mencari siasat untuk merebut kembali Tirta Amerta. Kemudian Ia menjelma menjadi wanita cantik bernama Mohini yang akhirnya dapat menipu Asura. Tirta Amerta pun kembali ke tangan para Dewa. Menyadari hal itu, Asura marah dan terjadi peperangan antara para Dewa dan para Asura. Dewa Vishnu kemudian mengeluarkan senjata saktinya (Cakra) dan mengalahkan para Asura.
Para Dewa kemudian pergi ke Wisnuloka untuk meminum Tirta Amerta sehingga hidup mereka abadi. Melihat hal itu, seorang Raksasa merubah wujud menjadi Dewa. Namun, Dewa Aditya dan Chandra mengetahui hal itu dan melaporkan pada Dewa Wisnu. Dewa Wisnu pun berhasil memenggal kepala raksasa tersebut. Namun, kepala raksasa tersebut tetap abadi karena sudah terkena Tirta Amerta. Raksasa itu pun marah dan bersumpah akan memakan Aditya dan Chandra pada pertengahan bulan.

3.            Waraha Awatara


Pada zaman Satyayuga (kebenaran), hidup seorang raksasa bernama Hiranyaksa, adik dari Hiranyakasipu. Hiranyaksa hendak menenggelamkan bumi ke dalam "lautan kosmik", suatu tempat antah berantah di alam semesta. Melihat bumi akan mengalami kehancuran, Dewa Vishnu menjelma menjadi Babi Hutan dengan kedua taring yang mencuat dengan tujuan untuk menopang bumi yang dijatuhkan Hiranyaksa. Namun, sebelum Waraha Awatara dapat menopang Bumi kembali, Ia harus mengalahkan Hiranyaksa dalam peperangan yang berlangsung selama ribuan tahun. Akhirnya, Waraha Awatara menikahi Dewi Pertiwi (Dewi Bumi). Waraha Awatara dijelaskan dalam kitab Warahapurana

4.            Narasinga Awatara


Pada akhir zaman Satyayuga, seorang Raja Asura bernama Hiranyakasipu sangat membenci segala sesuatu yang berhubungan dengan Dewa Wisnu termasuk pengikutnya. Karena bertahun tahun lalu, Hiranyaksa (adiknya) dibunuh oleh Waraha Awatara.


Untuk mendapatkan kesaktian, ia melakukan tapa kepada Dewa Brahma. Ia kemudian memohon berkat untuk hidup abadi. Namun Dewa Brahma tak dapat mengabulkannya. Hiranyakasipu hanya tidak dapat dibunuh oleh Manusia, Hewan, maupun Dewa; saat pagi, siang, maupun malam; di luar maupun di dalam rumah; di air, darat, maupun udara; dan tidak dapat dibunuh dengan segala macam senjata.
Di rumah Hiranyakasipu, Dewa Indra dan bala tentaranya menyerbu. Untungnya, Narada datang dan menyelamatkan Lilawati (istri Hiranyakasipu) dan Prahlada (anak Hiranyakasipu). Prahlada kemudian dididik oleh Narada untuk menjadi pengikut Dewa Vishnu.
Mengetahui hal tersebut, Hiranyakasipu marah besar dan mencoba membunuh anaknya sendiri. Namun, setiap kali mencoba, ia selalu tidak dapat membunuh anaknya. Kekuatan Dewa Wisnu yang tidak terlihat oleh mata Hiranyakasipu selalu menolong Prahlada. Hiranyakasipu pun menantang Prahlada untuk menunjukkan Dewa Wisnu. Prahlada berkata,"Ia berada di mana-mana, Ia di sini, dan Ia akan muncul"
Pada petang hari itu, Dewa Vishnu muncul sebagai Narasinga Awatara (manusia berkepala singa dan berkuku tajam). Narasinga Awatara dapat mengakhiri Hiranyakasipu. Karena waktu yang tepat, berkat Dewa Brahma tidak berlaku lagi. Hiranyakaksipu memang dibunuh tidak oleh manusia, hewan, maupun dewa; tidak di air, darat, ataupun udara, melainkan di pangkuan Narasinga; tidak di dalam maupun di dalam rumah, melainkan di antaranya; tidak dibunuh dengan senjata, melainkan dengan kuku Narasinga.

5.            Wamana Awatara


Wamana Awatara terdapat dalam Bhagavatapurana. Menurut kitab, ia adalah seorang brahmana mungil, putra Aditi dan Kasyapa. Pada zaman itu (Tretayuga), hiduplah seorang Raksasa bernama Bali, seorang Asura dan cucu dari Prahlada. Ia telah menguasai bumi dan merebut Surga dari Dewa Indra.
Suatu hari, Raja Bali mengadakan acara besar untuk memberikan hadiah kepada para Brahmana. Sukracarya sebelumnya sudah mengingatkan Raja Bali untuk tidak memberikan hadiah kepada Brahmana yang berwujud aneh. Datanglah Wamana Awatara dengan wujud brahmana mungil untuk memohon hadiah. Ia meminta tanah seluas tiga langkah kakinya. Raja Bali pun takabur dan memberikannya sepenuh hati. Tiba-tiba Wamana membesar dan membesar. Langkah pertamanya adalah Surga, langkah keduanya adalah Bumi, karena tidak ada tempat untuk melangkah lagi, maka Raja Bali menyerahkan kepalanya. Dengan itulah Wamana Awatara mengakhiri Raja Bali. Terkesan dengan kedermawanan Bali, Ia kemudian memberinya gelar Mahabali.

6.            Parasurama Awatara


Parasurama atau Rama bersenjata kapak adalah putra bungsu Jamadagni, seorang Brahmana. Pada masa mudanya, ia pernah membunuh ibunya sendiri, bernama Renuka. Hal itu karena kesalahan Renuka sendiri sehingga membuat Jamadagni marah besar. Jamadagni kemudian memerintahkan anak-anaknya untuk membunuh ibu mereka dan berjanji akan memenuhi keinginan mereka. Semuanya menolak kecuali Parasurama yang cerdas. Semua kakak-kakaknya yang menolak telah dikutuk menjadi batu. Parasurama kemudian berhasil membunuh ibunya. Sesuai janjinya, Jamadigna akan mengabulkan permintaan Parasurama. Parasurama meminta agar Jamadigna menghidupkan kembali Renuka dan kakak-kakanya dan memperlakukan mereka dengan baik.
Misi Parasurama sendiri adalah menumpas kaum Ksatria yang bertindak sewenang-wenang. Ia bahkan pernah mengelilingi dunia sebanyak tiga kali untuk melakukan itu. Setelah misinya selesai, Parasurama tetap hidup, karena dia adalah seorang Ciranjiwin (abadi). Ia bahkan pernah bertemu Rama dan Krishna, awatara selanjutnya. Itulah keunikan dari Parasurama.

7.            Rama Awatara


Kisah tentang Rama Awatara ini adalah kisah yang sangat umum dan dikenal dengan nama Ramayana. Bahkan kisah ini telah diterjemahkan dalam pewayangan Jawa. Misi Rama lahir ke dunia adalah untuk membinasakan kaum Raksasa yang bertindak sewenang-wenang, menindas, dan bertingkah laku di luar Dharma. Raja dari kaum Raksasa tersebut bernama Rahwana. Saking jahatnya Rahwana, sampai membuat Pertiwi menangis dan memohon perlindungan Dewa Wisnu. Dewa Wisnu pun lahir ke dunia sebagai Rama.
Rama menghabiskan masa mudanya di Hutan Dandhaka karena diusir ayahnya sendiri (raja Dasarata) atas keinginan ibu tiri. Bersama Sita (kekasihnya) dan Laksmana, saudara yang setia, Rama mengembara di hutan, membinasakan para Raksasa dan menyebarkan Dharma.
Suatu saat, Rahwana terpikat pada kecantikan Sita dan menculik Sita dengan tipu daya. Namun, pada akhirnya Rahwana dapat dibinasakan dan Sita kembali ke pelukan Rama. Mereka kemudian kembaali ke Ayodhya untuk memimpin kerajaan tersebut.
Kisah Ramayana tidak hanya berisi tentang kepahlawanan dan Dharma, tetapi juga tentang percintaan dan kesetiaan. Terdapat juga kisah pengorbanan yang dilakukan Sita.

8.            Krishna Awatara


Krishna adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak. Dalam seni lukis dan arca, umumnya ia digambarkan sedang bermain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Legenda Hindu dalam kitab Purana dan Mahabharata menyatakan bahwa ia adalah putra kedelapan Basudewa dan Dewaki, bangsawan dari kerajaan Surasena, kerajaan mitologis di India Utara. Secara umum, ia dipuja sebagai awatara (inkarnasi) Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu. Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu, misalnya Gaudiy Waisnawa, ia dianggap sebagai manifestasi dari kebenaran mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri, dan dalam tafsiran kitab-kitab yang mengatasnamakan Wisnu atau Kresna, misalnyaBhagawatapurana, ia dimuliakan sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Bhagawatapurana, ia digambarkan sebagai sosok penggembala muda yang mahir bermain seruling, sedangkan dalam wiracaritaMahabharata ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Selain itu ia dikenal pula sebagai tokoh yang memberikan ajaran filosofis, dan umat Hindu meyakini Bhagawadgita sebagai kitab yang memuat kotbah Kresna kepada Arjuna tentang ilmu rohani.

9.            Budha Awatara


Dalam agama Hindu, Gautama Buddha muncul dalam kitab Purana (Susastra Hindu) sebagai awatara (inkarnasi) kesembilan di antara sepuluh awatara (Dasawatara) Dewa Wisnu. Dalam Bhagawatapurana, Beliau disebut sebagai awatara kedua puluh empat di antara dua puluh lima awatara Wisnu. Kata buddha berarti "Dia yang mendapat pencerahan" dan dapat mengacu kepada Buddha lainnya selain Gautama Buddha, pendiri Buddhisme yang dikenal pada masa sekarang.
Berbeda dengan ajaran Hindu, ajaran Gautama Buddha tidak menekankan keberadaan "Tuhan sang Pencipta" sehingga agama Buddha termasuk bagian dari salah satu aliran nāstika (heterodoks; secara harfiah berarti "Itu tidak ada") menurut aliran-aliran agama Dharma lainnya, seperti Dwaita. Namun beberapa aliran lainnya, seperti Adwaita,sangat mirip dengan ajaran Buddhisme, baik bentuk maupun filsafatnya

10.          Kalki Awatara


Dalam ajaran agama Hindu, Kalki juga ditulis sebagai Kalkin dan Kalaki) adalah awatara Wisnu kesepuluh sekaligus yang terakhir, yang akan datang pada akhir zaman Kaliyuga (zaman kegelapan dan kehancuran) saat ini. Nama kalki seringkali dipakai sebagai metafora untuk kekekalan dan waktu. Berbagai tradisi memiliki berbagai kepercayaan dan pemikiran mengenai kapan, bagaimana, di mana, dan mengapa Kalki muncul. Penggambaran yang umum mengenai Kalki yaitu Beliau adalah awatara yang mengendarai kuda putih (beberapa sumber mengatakan nama kudanya Devadatta [anugerah Dewa] dan dilukiskan sebagai kuda bersayap). Kalki memiliki pedang berkilat yang digunakan untuk memusnahkan kejahatan dan menghancurkan iblis Kali kemudian menegakkan kembali dharma dan memulai zaman yang baru.

Minggu, 01 Februari 2015

Jenis - Jenis Topologi Jaringan



Sekarang saya akan menjelaskan tentang topologi jaringan, macam macam topologi jaringan, serta kelebihan dan kekurangan nya. Ini dia:

Topologi jaringan adalah suatu cara untuk menggabungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya baik secara fisik maupun logik sehingga dapat membentuk jaringan. Topologi jaringan dapat di bagi menjadi 5 kategori utama, yaitu:

1.       Topologi Bus


Topologi bus adalah sebuah topologi yang media transmisinya menggunakan kabel tunggal atau kabel pusat  tempat yang menghubungkan client dan server.

Kelebihan topologi bus:
A.      Pengembangan jaringan atau penambahan workstasion dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu operasi yang di jalan kan
B.      Ukuran kabel dan jarak LAN tidak terbatas
C.      Biaya instalasi sangat murah

Kekurangan topologi bus:
A.      Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
B.      Jika kabel tulang belakang (backbone) atau mana-mana nodenya bermasalah rangkaian tidak dapat berfungsi
C.      Memerlukan terminator untuk kedua ujung kabel tulang belakang
D.      Perlu pengulang (repeater) jika jarak LAN jauh

2.       Topologi Star


Topologi Star adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan concentrator (hub atau switch) sebagai pengatur paket data

Karakteristik topologi star:
A.      Setiap node berkomunikasi langsung denga konsentrator nya
B.      Sangat udah di kembangkan, sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke konsentrator
C.      Jika salah satu Ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi

Kelebihan topologi star:
A.      Tingkat keamanan termasuk tinggi
B.      Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk
C.      Arus lalu lintas informasi lebih optimal

Kekurangan topologi star:
A.      Biaya agak mahal, karena menggunakan hub atau switch
B.      Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub
C.      Lalu lintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat

3.       Topologi Ring


Topologi ring adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

Karakteristik topologi ring:
A.      Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus
B.  Node node nya dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran
C.      Tipe kabel yang digunakan  biasannya kabel UTP atau patch cable (IBM tipe 6)

Kelebihan:
A.      Aliran data mengalr lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server
B.      Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat, karena data dapat bergerak ke kiri atau ke kanan
C.      Waktu untuk mengakses data lebih optimal

Kelemahan:
A.      Penambahan terminal/ node menjadi lebih sulit bila port sudah habis
B.      Jika salah satu terminal mengalami kerusakan, maka semua terminal pada jaringan tidak boleh digunakan

4.       Topologi Tree (pohon)

 

Topologi tree adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus.

Kelebihan:
A.      Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang
B.      Mudah di kembangkan
C.      Di dukung oleh hardware dari beberapa perusahaan

Kelemahan:
A.      Jika salah satu node rudak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya akan rusak
B.      Dapat terjadi tabrakan file atau data
C.      Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi lain

5.       Topologi Mesh

 

Topologi mesh adalah bentuk hubungan yang semua perangkat/node saling terhubung satu sama lain.

Karakteristik:
A.      Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan peralatan yang ada
B.      Susunan nya pada setiap peralatan yang ada di dalam jaringan aling terhubung satu sama lain
C.      Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak tentunya, ini akan sangat sulituntuk di kendalikan dibandingkan dengan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung

Kelebihan:
A.      Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang lebih
B.      Relative lebih murah untuk melakukan troubleshoot
C.      Mampu menampung banyak pengguna yang aktif

Kelemahan:
A.      Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah computer dan peralatan peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya
B.      Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih
C.      Butuh banyak kabel sehingga mudah mengalami gangguan

Nah, itulah macam macam topologi jaringan, serta kelebihan dan kekurangannya. Semoga bermanfaat, dan berikan saran atau kritik di bawah ini. Terima kasih …